Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«جَعَلَ اللَّهُ الرَّحْمَةَ مِائَةَ جُزْءٍ، فَأَمْسَكَ عِنْدَهُ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ جُزْءًا، وَأَنْزَلَ فِي الأَرْضِ جُزْءًا وَاحِدًا، فَمِنْ ذَلِكَ الجُزْءِ يَتَرَاحَمُ الخَلْقُ، حَتَّى تَرْفَعَ الفَرَسُ حَافِرَهَا عَنْ وَلَدِهَا، خَشْيَةَ أَنْ تُصِيبَهُ»
"Allah menciptakan rahmat 100 bagian. Dia menahan 99 bagian di sisi-Nya dan menurunkan satu bagian di bumi. Dengan satu bagian itu, para makhluk saling berkasih sayang hingga seekor kuda mengangkat kakinya dari anaknya karena khawatir menginjaknya." (HR. Al-Bukhari no. 6000 dan Muslim no. 2752)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«لَمَّا قَضَى اللَّهُ الخَلْقَ كَتَبَ فِي كِتَابِهِ فَهُوَ عِنْدَهُ فَوْقَ العَرْشِ إِنَّ رَحْمَتِي غَلَبَتْ غَضَبِي»
"Tatkala Allah menentukan takdir makhluk-makhluk, Dia menulis di dalam Kitab-Nya yang berada di sisi-Nya di atas 'Arsy, 'Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan murka-Ku.'" (HR. Al-Bukhari no. 3194 dan Muslim no. 2751)
Dari 'Umar bin al-Khaththab radhiyallahu 'anhu, dia berkata:
قَدِمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَبْيٌ، فَإِذَا امْرَأَةٌ مِنَ السَّبْيِ قَدْ تَحْلُبُ ثَدْيَهَا تَسْقِي، إِذَا وَجَدَتْ صَبِيًّا فِي السَّبْيِ أَخَذَتْهُ، فَأَلْصَقَتْهُ بِبَطْنِهَا وَأَرْضَعَتْهُ، فَقَالَ لَنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَتُرَوْنَ هَذِهِ طَارِحَةً وَلَدَهَا فِي النَّارِ» قُلْنَا: لاَ، وَهِيَ تَقْدِرُ عَلَى أَنْ لاَ تَطْرَحَهُ، فَقَالَ: «لَلَّهُ أَرْحَمُ بِعِبَادِهِ مِنْ هَذِهِ بِوَلَدِهَا»
"Tawanan perang tiba di hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Tiba-tiba seorang wanita dari tawanan itu mengeluarkan payudaranya untuk meneteki anaknya jika menemukannya. Dia pun berhasil memungutnya lalu mendekapnya ke perutnya dan menyusuinya. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepada kami, 'Apakah kalian mengira wanita akan tega melemparkan anaknya ke api?' Kami menjawab, 'Tidak mungkin, meskipun dia mampu tidak melemparkannya.' Lanjut beliau, 'Sungguh Allah lebih menyanyangi hamba-hamba-Nya daripada wanita ini kepada anaknya.'" (HR. Al-Bukhari no. 5999 dan Muslim no. 2754)
Diantara bukti Maha luasnya Rahmat dan Kasih Sayangnya Allah terhadap seluruh hamba hambaNya, adalah Firman Allah berikut:
قُلْ يٰعِبَادِىَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلٰىٓ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَّحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ ۥ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
"Katakanlah, Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. Az-Zumar 39 ayat 53)
وَأَنِيبُوٓا إِلٰى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ ۥ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ
"Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong." (QS. Az-Zumar 39 ayat 54)
Dalam hadits yang disebutkan oleh 'Abdur Razaq dalam Mushonnafnya,
عن بن مسعود قال أكبر الكبائر الإشراك بالله والأمن من مكر الله والقنوط من رحمة الله واليأس من روح الله
"Dari Ibnu Mas'ud, ia berkata bahwa di antara dosa besar yang terbesar adalah berbuat syirik pada Allah, merasa aman dari murka Allah dan merasa putus asa dan putus harapan dari ampunan Allah." (HR. Abdurrozaq, 10: 460, dikeluarkan pula oleh Ath Thobroni. Lihat Kitab Tauhid dengan tahqiq Syaikh Abdul Qodir Al Arnauth, hal. 128).
Hadits ini menunjukkan bahwa berputus asa dari rahmat dan luasnya ampunan Allah termasuk dosa besar. Semoga Allah memberi kita taufik untuk menjadi hamba yang tidak berputus asa dari luasnya rahmat dan ampunan Allah.
Wallahu a'lam
sumber: suara islam
Repost by : MuslimCyber.id
From Link : AutoPosting
Jangan Lupa klik LIKE dan BAGIKAN, semoga bermanfaat.
Silahkan berkomentar yang baik dan sopan.
0 komentar:
Posting Komentar