Nasib seseorang itu tidak pernah ada yang tahu. Namun semua itu telah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Termasuk untuk Anies Baswedan yang dinyatakan terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 berdasar hasil hitungan cepat (quick count).
Setelah dinyatakan menang oleh sejumlah lembaga survei, lantas Anies membocorkan seperti apa proses dirinya hingga maju di pertarungan ibu kota ini. Di antaranya ada keterlibatan peran dari Presiden Jokowi.
Dia mengaku dalam proses majunya di Pilgub DKI Jakarta ini sebenarnya tanpa ada perencanaan terlebih dahulu. Bahkan saat diminta majupun mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu sedang dirawat di rumah sakit karena menderita penyakit demam berdarah.
Diceritakannya, semula dia ditelepon oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikono untuk menyampaikan pesan dari Presiden Jokowi soal pemberhentian sebagai Mendikbud."Ketika itu setelah magrib, saya diundang ke Istana. Kemudian Pak Presiden bilang terima kasih sudah membantu," kenang Anies saat di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (24/4/2017) dikutip Jawapos.
Saat diberhentikan, Anies sempat ditawarkan ingin menjadi apa setelah selesai dari tugas sebagai Mendikbud. Akan tetapi dia menolak memilih jabatan tertentu di pemerintahan.
Bahkan dia tak ambil pusing melepas jabatannya sebagai Mendikbud dan menjadi warga sipil. "Setelah pulang, keesokan harinya saya serah terima jabatan. Alhamdulillah lega. Ngurusin Rp 240 triliun itu deg-degan. Kalau salah administrasi bisa masalah," tutur dia.
Setelah menjadi warga sipil, selang beberapa bulan kemudian nama mantan Rektor Universitas Paramadia itu masuk dalam survei sebagai calon Gubernur. Padahal dia tidak pernah blusukan dan melakukank kampanye. "Tahu-tahu, nama saya muncul di survei. Angkanya juga tinggi," ucap dia.
Lalu di September 2016 dirinya sempat dirawat di sebuah rumah sakit karena menderita demam berdarah. Padahal pada hari itu penggas Gerakan Indonesia Mengajar itu harus bertolak ke New York, Amerika Serikat untuk mengisi sebuah acara.
Pada saat dirawat itu, Anies mendapat tawaran maju untuk memperebutkan kursi DKI 1. Waktu itu dia didatangi oleh Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy dan menawarkan untuk maju sebagai calon Gubernur yang diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Gerindra.
"Jadi Allah ngirim nyamuk, saya sakit di rawat di rumah sakit. Saya ditanya sama Pak Romahurmuziy, siap enggak jadi Gubernur. Insyaallah saya siap," terangnya.
Seiring berjalannya waktu, dia tak menyangka pada akhirnya pencalonan dia bisa berjalan mulus dan kini unggul jauh di hitung cepat. "Saya jalanin aja, ikhtiar doa tawakal. Alhamdulillah ikhtiar dan doa kita diijabah. Insha Allah amanat yang tidak kecil ini dimudahkan semuanya," tukas dia.
Dalam perjalanannya, Romy sendiri diketahui malah mendukung Agus Harimurti-Sylviana Murni di putaran 1 Pilkada DKI dan mendukung cagub petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saeful Hidayat di putaran 2.
sumber : ngelmuid
Repost by : MuslimCyber.id
From Link : AutoPosting
Jangan Lupa klik LIKE dan BAGIKAN, semoga bermanfaat.
Silahkan berkomentar yang baik dan sopan.
0 komentar:
Posting Komentar