Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), buka suara terkait rencana Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan, yang akan menjual seluruh saham yang dimiliki Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di perusahaan bir pemegang lisensi PT Delta Djakarta, Tbk (DLTA).
Seperti diketahui, saat ini Pemprov DKI Jakarta masih menjadi pemegang saham terbesar PT Delta Djakarta,Tbk (DLTA) yakni 26,25 persen.
Suami Veronica Tan itu mengatakan, yang terpenting dari penjualan itu adalah prosesnya mesti transparan dan memiliki alasan yang jelas.
"Kalau mau jual silakan lelang terbuka, supaya yang beli jelas, saya kalau ada uang saya beli misalnya, ini perusahaan untung terus. Jadi yang penting bagi saya transparan saja, alasannya apa," tutur Ahok di Balai Kota, Jakarta, Rabu (26/4).
Menurut Ahok, jika alasannya hanya karena Pemprov DKI Jakarta tidak boleh memiliki saham di produk bir, hal itu dinilai akan melanggar Peraturan Daerah (Perda).
Lantas, Ahok pun mengungkap sejarah perusahaan bir tersebut. Perusahaan itu sudah ada sejak tahun 1970-an pada era Gubernur Ali Sadikin. Belum lagi, kata Ahok, negara Indonesia juga diatur berdasarkan Pancasila. Sehingga membuat kebijakan tak bisa serta merta berdasarkan syariat agama.
"Kalau alasan karena produk bir tidak boleh punya saham, kita ini bukan negara syariat agama, ini negara Pancasila, Anda kalau kampanye jual agama silakan, tapi begitu masuk, Anda tidak bisa bikin sesuatu dengan alasan syariat agama. Tidak bisa, ini negara Pancasila. Jadi mesti jelas ya," tukas Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur ini lantas menuturkan, dalam menjalankan pemerintahan sudah ada aturannya, tidak bisa seenaknya seperti saat kampanye di Pilkada.
"Dasar kita sangat jelas, kampanye mau gertak orang silakan, tapi melaksanakan negara ini ada aturannya. Perda Anda juga bisa ditolak Mendagri, jadi mesti jelas," pungkas Ahok.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Sandiaga Uno, mengatakan, alasan dirinya dan Anies menjual saham tersebut karena tidak sesuai dengan visi-misi yang ditanamkannya berdua. Langkah selanjutnya keduanya pun akan mencari orang yang ahli di bidang investasi agar dapat mengkaji rencananya.
"Alasan menjual saham bir karena tidak sesuai dengan visi-misi awal kami yaitu Maju Kotanya, Bahagia Warganya. Kami akan mencari orang yang ahli terlebih dahulu dalam bidang investasi supaya dilihat dulu kemungkinan-kemungkinannya," ungkap Sandiaga, di Jakarta, Senin (24/4) lalu.
"Perusahaannya bagus sih tapi tidak meningkatkan hajat hidup orang banyak di Jakarta jadi lebih baik kita jual," pungkas Sandi.
Repost by : MuslimCyber.id
From Link : AutoPosting
Jangan Lupa klik LIKE dan BAGIKAN, semoga bermanfaat.
Silahkan berkomentar yang baik dan sopan.
0 komentar:
Posting Komentar